saab
3 min readMar 10, 2024

Kelas telah selesai, Karina dan Giselle telah berada di dalam unit milik Giselle.

Seperti agenda mereka pada biasanya, jika quality time 2 perempuan itu akan memesan banyak sekali makanan.

Disamping memesan seperti pizza dan donat satu lusin, Karina yang telah hafal menu makanan mereka itu tidak lupa memesan salad dada ayam; mengingat giselle sangat amat suka mengkonsumsi protein.

Giselle sedang berganti baju dan Karina tengah leyeh leyeh di sofa sambil menunggu makanan datang.

Tak lama, Giselle keluar dari kamar dan membawakan 1 stel baju rumah milik Karina yang sengaja Karina tinggalkan di unit sahabatnya itu.

“Nih baju lo!”

“Makasih sayang mwah” karina mengecup tipis pipi Giselle dan berlari memasuki kamar mandi.

“IH! KEBIASAAN!”

Percayalah godain Giselle itu seru banget — Karina.

Seselesainya Karina berganti baju makanan yang mereka pesan pun tiba; 1 loyang pizza lengkap dengan 2 cola masing masing berukuran 1 liter lengkap dengan 2 porsi pasta serta 1 lusin glazed donut.

Karina yang telah hafal seluk beluk dan menganggap apart Giselle seperti miliknya sendiri berjalan menuju dapur dan mengambil gelas yang telah ia isi dengan beberapa es batu, dan kembali ke ruang tengah dimana Giselle sedang membuka satu persatu pesanan mereka.

Quality time itu berjalan hangat seperti biasa. Karina dengan sejuta topik yang tidak ada habisnya dan Giselle yang memberikan respon dan saran serta menimpali.

Yang Karina sadari, Giselle sama sekali tidak menyentuh cola selama obrolan mereka berlangsung. Padahal minuman bersoda itu merupakan favorit sahabatnya dikala stress melanda dan quality time seperti ini. Alih-alih meminum cola, Giselle malah mengisi gelasnya dengan air putih.

Dan juga, biasanya jika mereka memesan kombo pesanan 2 porsi pasta dan 1 loyang pizza Giselle takkan mampu menghabiskan semuanya, ia akan memilih untuk memakan salad dada ayam dan berakhir Karina lah yang menghabiskan. Tapi kali ini satu porsi pasta dan 6 slice pizza beserta donat 6 buah dan 1 porsi salad sukses Giselle habiskan.

Karina benar benar melongo dibuatnya.

Biasanya kan yang makan banyak itu gue, ni anak kesurupan apa dah?

“Huh kenyang.” Giselle menyenderkan dirinya ke sofa dan mengelus elus perutnya itu.

“Gi lo tumben makan banyak banget begini ngelebihin gue, lo lagi stress kenapa? Perasaan kuliah matkul lagi pada enteng enteng aja.”

Giselle menggeleng dan tersenyum, ia meraih kedua tangan sahabatnya itu.

“Rin, abis ini gue mau ngomong. Tapi gue mohon selama gue ngomong jangan dipotong ya?”

Karina mengangguk mengiyakan.

“Bentar, gue mau ke kamar dulu.”

Giselle kembali dengan buku kecil. Dan memberikannya ke Karina, membiarkan Karina membukanya.

Karina terbelalak. Didalam buku tersebut terdapat foto hasil usg dan dibawahnya tertulis

Selamat mama Karina! Sebentar lagi jadi mama kedua aku, tunggu aku dateng ya 👶🏻🤍

“Gi… ini maksudnya apa?” Karina bingung. Maksudnya apa sih Giselle ini pranknya nggak lucu sama sekali.

Giselle mengangguk dan terisak sedikit, buru buru dihapusnya air mata yang keluar itu.

“Iya rin, gue hamil. Usianya udah satu bulan, halo mama karina!” Di akhir Giselle menirukan suara anak kecil.

“Bilang ke gue ini lo lagi bercanda. Stop gi gue udah ketipu ini.” Ujar Karina serius.

Giselle menggeleng. Ini bukan prank.

“Inget nggak malem pas acara ballroom itu? Maafin gue ya rin gue nggak jujur ke lo. Hari itu gue nggak pulang duluan.”

Lalu mengalirlah cerita Giselle tentang kejadian malam itu. Agak traumatis tapi Giselle merasa Karina perlu mengetahui kebenarannya.

Karina benar-benar menangis tersedu-sedu. Tangisnya sesak, Giselle tahu itu. Ia hanya bisa mempukpuk pelan punggung Karina.

“Salah gue Gi, maafin gue. Gue tau gatau diri banget gue kalo minta lo maafin tapi hiks, seandainya aja — ”

“Rin, stop nyalahin diri lo dan stop berandai-andai. Itu nggak merubah apapun. Itu bukan salah lo sepenuhnya, gue aja yang kelewat panik jadinya nggak cross check. Udah ya? Gue juga udah sayang kok sama calon anak gue.”

Seperti biasa Giselle comforting Adriana.

Dan malam itu, mereka berdua berpelukan. Saling menenangkan dan menguatkan satu sama lain.